Momonon dalam istilah orang tua jaman dahulu adalah hantu kecil yang biasa menakut-nakuti anak-anak, dan biasanya datang ketika matahari terbenam
Pada mulanya momonon hanyalah sekelompok anak muda kreatif (gara-gara kere jadi aktif), hiperaktif dengan gaya lucu dan apa adanya
momonon menurut pandangan kami adalah hantu kecil lucu yang akrab dengan anak-anak, kemudian kami mengubahnya dengan pandangan sumber kreatifitas
Terinsfirasikan oleh musisi legendaris Jamaica yaitu Bob Marley sebagai arus utamanya pada awal 2004 momonon membentuk Band
momonon bertekad terjun dalam bentang samudera musik Indonesia dengan Reggae sebagai Gendre andalannya dan dengan Reggae pula turut serta menyemai benih-benih kedamaian keseluruh pelosok Negeri sampai penjuru Dunia
Personil Aji - Masih Vocal juga Reo - Gitar 1 Bani - Gitar 2 Taminx - Bass K-Lenx - Drum Oment - Keyboard Kodir, David, Eko - Team Percussi Back Vokal - Puji ( dan masih dalam tahap pencarian ) Contact person Jl. Multatuli gg.Kitapa no 35L Kampung sawah, Rangkasbitung, Banten. telp. Uwie (manager) : 085214533377 Resha : 08999696171 email : momonon_pot_smoker@yahoo.com
Terbentuknya sebuah grup biasanya mempunyai latar belakang yang tidak jauh berbeda antar personilnya. Bisa karena mereka di satukan di sekolah, lingkungan tempat tinggal, tongkrongan, atau bisa juga melalui sebuah jejaring sosial. Namun yang jelas, grup itu bisa terbentuk karena adanya sebuah kegemaran dan keinginan yang sama bagi antar personilnya akan ‘sesuatu’.
Begitupun dengan Cozy Republic. Mimpi mendambakan sebuah keadaan yang nyaman, damai, tentram, tenang tak ada kebencian sehingga mampu mengalirnya ide ide kreatif. Sebuah situasi yang hingga kini masih menjadi keinginan untuk terus diwujudkan, itulah yang membuat Cozy Republic lahir di tahun 2006. Cozy Republic seolah ingin menjawab dan memberikan solusi damai itu. Di Cozy Republic itu pula kita semua bisa menikmatinya lewat alunan nada nada indah dan larik larik puitik. Sebuah situasi yang menjadi dambaan kita semua. Si’ar universal dalam lirik dan nada yang me-motivasi pada akhirnya menjadi kiblat Cozy Republik dalam bermusik. Sebagai orang muda yang punya talenta bermusik, Cozy saat itu juga bekerja selaku producer untuk menggarap kompilasi album Music Factory di Kentucky Fried Chicken. Sebagai producer, Cozy mempunyai peluag besar untuk menyertakan karyanya. Maka lahirlah single Bisa Setia, untuk melengkapi album kompilasi Music Factory. Warna reggae yang disodorkan langsung menyedot perhatian di antara lagu lagu pop lainnya. Reaksi pasar luar biasa. Double Platinum berhasil di raih lewat single Bisa Setia. Melihat kenyataan lagunya bisa diterima pasar. Cozypun melanjutkan kisah bermusiknya dengan menelurkan sebuah album. Di bawah bendera Greenlabs, album Republic Uye resmi diluncurkan pada tahun 2008. Komposisi personil di grup ini juga sudah modifikasi dari single Bisa Setia. Mereka adalah Cozy (gitar & vocal), Edmond (Keyboard), Fany (Bass), Renold (Gitar), Adi (Flute / Perkusi) dan Gannes (Drum).
Di album Republic Uye mempunyai satu single hits bertajuk Hitam Putih. Meski mempunyai materi yang terbilang kuat, namun sayang jalannya album perdana Cozy bisa dibilang tidak maksimal. Elemen mendasar yang membuatnya seperti itu karenan promosi album yang dijalankan seperti ‘ogah ogahan’. Padahal, yang membuat band ini berbeda dengan banyak band reggae lainnya adalah tema cinta yang mereka hadirkan. Mereka tidak lagi berbicara tentang pantai, isu sosial atau politik layaknya band reggae lain. Sebuah tawaran musik dan lirik yang ringan, enak didengar, tidak harus berkerut jidat untuk menikmatinya tertuang dalam lagu lagu seperti Hitam Putih, Aku Masih Punya Cinta, Kucing Rasta, Republik Uye, Mirip Pacarku, dan juga Bidadari. Dengan materi yagn seperti itu, Republic Uye tetap bisa merangkul Cozy Peoples untuk lebih setia pada grup yang satu ini. Ada proses kristalisasi kesetiaan bagi penggemarnya dengan Cozy Republic.
Setelah cukup lama vacum, Cozy Republic kembali bangkit di tahun 2010 dengan menelurkan album Cinta 17-an sebagai album keduanya. Untuk memperkuat formasi band, Cozypun menggandeng beberapa pemain baru dengan hadirnya Indha (keyboard) dan Rival / Boy (guest bass) untuk melengkapi barisan Cozy Bastian (gitar & vocal), P’nyot (gitar) dan Uv (drum). Meski album sudah disiapkan dengan matang, namun di tahun Macan itu Cozy republic tak kunjung berjodoh dengan berbagai macam recording company. Dua hingga tiga label yang ‘naksir’ keanggunan album Cinta 17-an, agaknya masih belum berjodoh.
Sepanjang tahun Macan hingga tahun Kelinci, Cozy terus berupaya untuk menyamakan visi dengan mereka yang mengaku memiliki kekuatan financial. Tapi kalau memang bukan jodoh, pertemuan itu tidak membuahkan kesepakatan. Tak mau kalah dengan keadaan, di penghujung tahun 2011, jodohpun bertemu. Benar kata pepatah, ‘Kalau jodoh tak lari ke mana’. Pihak itu adalah PHOENIX, salah satu recording company yang punya visi dan sejalan dengan Cozy Republic. Lagu yang dipilih sebagai ‘mahar’ setelah Ijab Kabul diikrarkan adalah single Bidadari. Lagu ini merupakan recycling dari album pertama mereka di tahun 2008. Dengan sentuhan musik yang berbeda, single ini diharapkan bisa menembus pasar lebih agresif lagi. Rasanya tak salah kalau akhirnya PHOENIX berani merangkul Cozy Republic. Paling tidak tentunya pihak PHOENIX sendiri menyaksikan pergerakan perjalanan Cozy Republic. Indikasi pergerakan tersebut cukup jelas, jadwal manggung Cozy Republic perlahan lahan mulai padat. Tiap minggu tidak kurang dari dua panggung off air dijajahinya. Bahkan tak jarang di satu hari harus manggung di dua tempat berbeda. Ibarat magma, Cozy Republic sesungguhnya tinggal menunggu waktu untuk meledaknya saja. Seluruh materi lagu sangat kuat. Konsep bermusik menawarkan sesuatu yang berbeda. Jadi Cozy Republic memang tinggal menunggu saat yang tepat untuk merajai musik Indonesia. Sumber: cozyrepublic.com
Band yang berasal dari Jakarta ini, memiliki base camp di bilangan Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Mereka biasa memainkan musik dengan genre Rock Steady dan Ska. Berdirinya Monkey Bootsberawal dari keinginan sekumpulan anak muda untuk membentuk sebuah band dengan genre musik Ska. Monkey Boots dipilih sebagai nama band dikarenakan menurut Dennny sang vokalis nama tersebut telah melekat pada figur band.
Band yang berdiri pada tahun 2004 ini, memiliki personil Denny, Edwin, Akbar, Adam, Renato, Reonaldo, Hadaru dan Indra. Sebenarnya hanya Handaru dan Edwin yang tersisa dari pendiri Monkey Boots, namun seiring berjalannya waktu bergabunglah beberapa personil yang lain hingga lengkap kembali. Monkey Boots memiliki jam terbang yang tinggi, seperti sering tampil pada even-even kampus maupun dalam acara-acara scooter. Merekapun menjadi salah satu band yang tampil pada acara Reggae terbesar se-Asia Tenggara yaitu Indonesia Reggae Fest 2011.
Deni sang vokalis juga berpesan kepada teman-teman band Ska dan Reggae yang lain, bahwa jangan pernah berhenti berkarya, biarkan orang tidak menganggap musik kita akan tetapi kita jangan pernah takut untuk tetap terus berkarya. Menurut Denny musik Reggae adalah musik perdamain yang tercermin di dalam lirik-liriknya yang mengajarkan dan menyampaikan kedamaian. Sukses untuk Monkey Boots!
PERSONIL Denny : Vokal Edwin : Terompet Akbar : Gitar Adam : Gitar Renato : Trombon Reonaldo : Saksofon Handaru : Drum Indra : Bass
BASE CAMP Jln. Panjang No. 333 Wisma Relasi Kebon Jeruk, Jakarta Barat
CONTACT PERSON Andre Bul : (021) 91096169 / 085716967666